Buah Mengkudu
Buah Mengkudu (Morinda tinctoria; Morinda citrifolia) atau yang disebut juga dengan pace sudah lama dikenal dan digunakan oleh penduduk Polinesia dan kepulauan Carribean untuk mengatasi dan mengobati berbagai penyakit dan untuk menyehatkan badan. Mau tau apa saja khasiat dan kegunaan dari tanaman obat mengkudu ini? Ini yang akan dibahas dalam berita terkini kali ini.
Buah Mengkudu
Untuk memudahkan penggunaan dan menghilangkan rasa busuk, buah ini dapat dijadikan jus buah. Budidaya mengkudu telah menyebar ke berbagai negara karena sifat daya tahan biji mengkudu yang mudah terapung untuk masa yang lama.
Nama buah ini dikenal dengan nama yang berbeda-beda pada tiap negara, yaitu:
- Noni (Hawaii, Polinesia)
- Nono (Tahiti)
- Lada (Guam)
- Indian Mulberry (India)
- Painkiller tree (Kepulauan Caribbean)
- Nhau (Sebagian Asia Tenggara)
- Cheesefruit (Australia)
- Bumbo (Afrika)
- Kura (Fiji)
Pohon mengkudu dapat mencapai ketinggian hingga 35 kaki (10 meter) dengan bunga putih. Tanaman buah ini boleh dibilang istimewa, karena ia dapat berbunga sepanjang tahun dan menghasilkan buah dari musim ke musim.
Penelitian Mengkudu
Mengkudu mengandungi bahan “xeronine“. Perintis kajian mengkudu selama 45 tahun, Dr. Ralph M. Heninicke, Ahli Biokimia dari University of Hawaii, Amerika Serikat menemukan kompoun alkoloid “proxeronine” dalam buah mengkudu secara tidak sengaja ketika mengkaji enzime “bromelin” dalam buah nanas. Kandungan “proxeronine” dalam buah mengkudu adalah 800 kali dibanding yang terdapat dalam buah nanas.
Mengkudu mengandungi zat pencetus “xeronine” yang dipanggil sebagai “proxeronine” di samping terdapat enzim yang membantu “proxeronine” membentuk “xeronine”.
Kegunaan xeronine :
* Salah satu bahan penting bagi memacu pertumbuhan jaringan dalam tubuh badan manusia yang merupakan hasil interaksi bahan kimia antara proxeronine dan proxeronase.
* Interaksi dua bahan kimia proxeronine dan proxeronase bisa membantu membesarkan saluran pada usus kecil – sekaligus mempercepatkan penyerapan bahan nutrien ke dalam sistem pencernaan.
* Berfungsi untuk mengembalikan kesegaran tubuh dan ketahanan protein tubuh yang merupakan bahan awet muda.
* Mengkudu juga kaya dengan bahan antioksidan, yaitu bahan yang dapat membantu memperlambat proses penuaan. Biasanya buah mengkudu dipetik dan diperam di atas garam, atau di dalam beras. Bila telah masak dapat dimakan layaknya buah lainnya. Bahkan buah mengkudu dapat dicampur dengan gula untuk dimakan.
* Daun muda mengkudu dapat digunakan sebagai sayuran atau dimakan bersama dengan nasi. Kulitnya berguna untuk mengobati penyakit Malaria. Bunga mengkudu dapat digunakan untuk merawat penyakit mata. Akar mengkudu berguna untuk merawat hidung tersumbat dan pendarahan otak.
Manfaat Mengkudu
Beberapa manfaat dari tanaman obat mengkudu:
1. Melegakan penyakit sinus, asma, bronkitis dan ingus meleleh.
2. Meredakan perut kembung, gastritis, mencret, muntah-muntah, masalah keracunan makanan.
3. Menurunkan tekanan darah tinggi dan merendahkan kolesterol.
4. Meredakan kencing manis, sakit kepala, migraine, sakit ginjal.
5. Meredakan radang tenggorokan, sakit gusi, sakit gigi dan batuk. Ini mirip dengan jeruk nipis.
6. Meredakan bisul, luka.
7. Meredakan penyakit darah tinggi, betis kering bersisik, mengurangi penyakit batuk, penyakit kuning dan demam panas.
8. Bagi wanita yang baru melahirkan, daun mengkudu dapat digunakan untuk mengecilkan rahim. Caranya dengan membalut daun mengkudu itu dengan kain dan dipanaskan.
Pada poin yang terakhir inilah mengapa kandungan buah mengkudu digunakan untuk obat awet muda. Dapat pula dikombinasikan dengan khasiat pisang untuk mengontrol diet setelah melahirkan.
Perhatian: Buah mengkudu hanya membantu mengurangi atau meredakan penyakit di atas dan bukan menjamin menghilangkan penyakit tersebut.
Dari: oktavita.com
Khasiat lebih dari mengkudu
Rupanya tidak seksi dan memiliki bau yang menyengat, namun buah mengkudu atau pace (morinda citrifolia) memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, seperti asam urat, reumatik, darah tinggi, diabetes, ginjal, kanker, alergi, asma, dan lainnya. Hal ini disebabkan tanaman yang tumbuh subur di negara tropis memiliki kandungan vitamin, kalsium, kalium, protein, antioksidan, dan lainnya.
“Mengkudu adalah buah asli Indonesia. Kita harus dapat menggali dan memanfaatkan sumber kekayaan alam kita,” tutur Philipus Soekirno kepada Kompas.com, Minggu (21/9) di Jakarta. Philipus adalah penggiat Mengkudu, yang juga pemilik sari jus mengkudu bermerk Morinda.
Menurut Philipus, Mengkudu memiliki kemampuan untuk merontokkan dan membersihkan sel-sel mati yang ada di dalam jaringan tubuh kita, termasuk yang berada di dalam saluran pembuluh darah. Selain itu, buah ini juga dapat menjaga dan memelihara sel-sel yang masih hidup, serta menumbuhkembangkan sel-sel baru sebagai pengganti sel-sel yang telah mati.
Philipus mengatakan, awalnya ia menyadari khasiat buah ini ketika ia jatuh sakit pada tahun 1998. Pada saat itu, ia menderita gagal ginjal dan jantung koroner. Ia mengaku diberitahu seseorang untuk mengkonsumsi buah tersebut. Setelah beberapa waktu mengkonsumsi, ia dapat kembali sembuh. Sampai saat ini saya menjadi jarang sakit karena mengkonsumsi mengkudu secara rutin. Begitu juga dengan anak dan istri saya, tutur Ketua Umum Asosiasi Pedagang dan Pemakai Bahan Berbahaya atau Aspembaya ini.
Dari sinilah ia mulai meneliti lebih dalam mengenai khasiat buah tersebut dengan berbekal ilmu kimia yang ia pelajari sewaktu kuliah. Setelah berhasil, ia kerap membantu orang yang sakit dengan memberikan ramuan buah mengkudu. “Tuhan telah memberi saya bonus hidup. Maka itu saya bertekad untuk membantu sesama,” tutur Philipus.
Menurutnya, cara mengkonsumsi buah ini gampang-gampang susah. Jika tidak diolah dengan benar, maka bukan manfaat yang dirasa, namun mudarat yang harus ditanggung. Khasiat mengkudu terutama berada di kulitnya. Namun, di kulit tersebut juga terdapat jamur-jamur yang berbahaya bagi tubuh. “Mengkudu ini memang buah yang membutuhkan perlakuan yang sangat rigid. Proses pembuatannya harus steril,” tuturnya.
Mengingat prosesnya yang sulit, sejak Juli 2008, Philipus menjual sari jus mengkudu. Ia mengatakan, produk yang ia jual tidak mengandung bahan pengawet, pemanis buatan, ataupun bahan-bahan kimia lainnya. Philipus hanya menganjurkan pasien untuk mencampurkan jus mengkudunya dengan madu dan cuka apel. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan bau menyengat dan memberi rasa manis.
Philipus membagi produknya menjadi tiga jenis kemasan, 550 mililiter (ml), 70 ml, dan 150 ml, yang dijual masing-masing Rp 60.000, Rp 10.000, dan Rp 35.000.
Philipus menolak dikatakan mengkomersialisasikan buah mengkudu. Menurutnya, ia juga mengobati pasien-pasiennya secara gratis setiap hari Selasa dan Kamis, pukul 10.00-12.00 di kantor Aspembaya yang terletak di Jalan Kyai Caringin No. 3G, Jakarta Pusat. Kantor tersebut terletak di sebelah Rumah Sakit Tarakan.
Philipus bertekad untuk terus menggali khasiat buah tersebut. Misalnya, buah mengkudu dapat menghancurkan jamur Kandidosis yang menyebabkan keputihan pada wanita. “Saya perlu meneliti hal ini lebih lanjut,” tuturnya. (HIN)
sumber : www.kompas.com
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar.